Proposal Karya Ilmiah PJJ by Herlina Indriyanti


Proposal Tugas Akhir
Pendidikan Jarak Jauh
Peran media dalam Pendidikan Jarak Jauh


Disusun oleh :
Nama : Herlina Indriyanti Sukiswo
Nama Dosen : Bapak. Timbul Pardede


SEKOLAH MENEGAH KEATAS NEGERI 57 JAKARTA
JL.Taman Margasatwa No.38B Jatipadang
Jakarta Selatan 12540 Telp. (021) 7805396 Fax. (021) 7806249


Kata Pengantar


    Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas berkat ramhatNya saya dapat menyelesaikan proposal Karya Ilmiah PJJ yang berjudul “Pendidikan Jarak Jauh”
Karya ini saya buat sebagai salah satu tugas akhir yang diberikan oleh salah satu dosen saya yang bernama Bapak Timbul Pardede.
    Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Timbul Pardede, yang telah memberikan informasi dan tugas PJJ ini. Serta terimakasih kepada teman-teman dan pihak lain yang telah bersedia memberikan saran dan kritik sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
    Semoga Proposal Karya Ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembacanya. Saya juga mengharapkan saran dan kritik demi kemajuan Proposal lainnya dilain waktu. Penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan-kesalahan dalam penulisan proposal ini. Atas perhatianya penulis ucapkan terimakasih.

Jakarta , 24 Oktober 2013


Herlina Indriyanti Sukiswo






Pendidikan Jarak Jauh


I.                Latar Belakang
      Pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh.

      Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu alternatif pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Pada sistem pendidikan pelatihan ini tenaga pengajar dan peserta didik tidak harus berada dalam lingkungan geografi yang sama.

          Tujuan dari pembangunan sistem ini antara lain menerapkan aplikasi-aplikasi pendidikan jarak jauh berbasis web pada situs-situs pendidikan jarak jauh yang dikembangkan di lingkungan di Indonesia yakni bekerja dengan sama mitra-mitra lainnya. Secara sederaha dipahami sistem ini terdiri dari kumpulan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan pendidikan jarak jauh hingga penyampaian materi pendidikan jarak jauh tersebut dapat dilakukan dengan baik.
          
                Pelaksanaan pendidikan diberbagai negara khususnya di negara berkembang sedang menghadapi masalah seperti biaya, kendala, anggaran , kekurangan buku, dan kekurangan alat bantu dosen yang tidak memadai.  sehingga mendapatkan banyak dampak negative. Tuntutan perkembangan zaman serta perubahan pesat ditingkat global dalam berbagai bidang kehidupan sosial, teknologi, ekonomi menghendaki kompetensi sumber daya manusia yang tinggi. Ini semua mempunyai banyak kendala seperti tempat, waktu, maka dari itu diperlukannya pembelajaran secara online atau tidak langsung dan dibuatlah PJJ atau Pendidikan jarak Jauh.
        
                        Pada saat ini Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sudah diaplikasikan oleh sebagian besar kampus di Indonesia. Menurut sebagian kalangan pelajar di Indonesia yang belajar secara langsung mungkin merasa kebingungan akan pembelajaran ini atau dapat disebut dengan PJJ. PJJ merupakan pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pelajar dengan pembelajaran menggunakan media ini memudahkan pelajar untuk dapat mengakses pembelajaran kapan dan dimana saja pelajar berada.
       
                    Pembelajaran ini dapat diakses melalu media komputer, handphone, gadget, radio, televisi. Tetapi kini PJJ telah memasuki pada generasi ke – 6 yaitu pembelajaran menggunakan akses internet yang dapat diakses melalui handphone, gadget, dan komputer. Contoh dari media sosialnya yaitu facebook, blok, email, atau yang sering digunakan yakni edmodo. dengan ini para pelajar tidak bersusah payah untuk datang ke kampus untuk mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh para pengajar dan para pengajar tidak perlu bersusah payah untuk mencapai ruang kelas, dengan adanya PJJ ini pelajar tidak khawatir untuk tertinggal materi atau telat untuk datang ke kampus.  
       
                            Teori pembelajaran tidak hanya pada penyampain informasi kepada para pelajar, tapi juga bagaimana para pelajar dapat mencerna dan membangun pengetahuan yang telah didapatnya. Pelajar harus berpegang pada pengetahuannya dan memberi makna pada pengamatan nyatanya. Pelajar perlu untuk dibiasakan memunculkan ide-ide baru dan memecahkan masalah. Dengan ini searah pada Esensi Kontruktivisme yaitu Siswa-Siswi harus menemukan dan mentransfer informasi ke situasi lain.
        
                    PJJ sangat memerlukan interaksi yang tinggi antara pengajar dan pelajar sekalipun pada wilayah yang terpencil disuatu pelosok. Proses pembelajaran ini ditujukkan untuk mengembangkan potensi pelajar secara seluas-luasnya, dan menguasai kompetensi. PJJ mempunyai 5 prinsip yakni kemandirian, keluwesan, keterkinian, kesuaian, dan mobilitas.
        
                        Pendidikan Jarak Jauh ini didasarkan pada pemikiran bahwa peserta didik adalah pusat pembelajaran, bertanggung jawab terhadap pembelajaran pelajar sendiri, dan dapat berusaha sendiri ditempat dimana mereka berada. Hal ini merupakan kepemilikan dan otonomi. Dalam hal ini faktor keberhasilan dalam mengikuti PJJ sangatlah penting.
       
                        Pelajar mempunyai otonomi penuh dikarenakan merekalah yang mengetahui apakah proses belajar terjadi atau tidak, dan merekalah yang mengetahui apa kemampuan yang harus dikuasi memang benar dikuasai secara mendalam atau hanya sekedar syarat lulus. Pelajar mengetahui kapan harus belajar , dan kapan harus bertemu bercengkrama dengan teman – temannya.
                                                
       Dalam pembelajaran ini pengajar dan pelajar tidak bertatap muka, maka proses pembelajaran dapat dilakukan dengan mandiri atau tutorial. Tutorial dapat dikelompokkan menjadi dua yakni jarak jauh dan tatap muka. Sesuai dengan ciri PJJ, maka tutorial yang lebih mendominasi yaitu tutorial jarak jauh. Yang cenderung diasosiasikan sebagai komunikasi jarak jauh, meskipun pada komunikasi jarak dekat dan bahkan tatap muka juga dapat menggunakan multimedia.

Pada zaman ini banyak orang berbicara Distance Education atau pendidikan jarak jauh. Ciri-ciri dari distance learning (DL) antara lain adalah :

a) Sistem pendidikan yang pelaksanaannya memisahkan guru dan siswa. Mereka terpisahkan karena faktor jarak, waktu, atau kombinasi dari keduanya;

b) Karena guru dan siswa terpisahkan, maka penyampaian bahan ajar dilaksanakan dengan bantuan media-e-learning, seperti media cetak, media elektronik (audio, video), atau komputer dengan segala keunggulan yang dimilikinya;

c) Bahan ajarnya bersifat "mandiri". Untuk e-learning atau on-line course bahan ajarnya disimpan dan disajikan di komputer;

d) Komunikasinya dua arah, baik yang disampaikan secara langsung (synchronuous) maupun secara tidak langsung (asynchronuous);

e) Sistem pembelajarannya dilakukan secara sistemik (terstruktur), teratur dalam kurun waktu tertentu. Kadang-kadang juga dilakukan pertemuan antara guru dan siswa, entah dalam forum diskusi, tutorial, atau dengan pertemuan tatap muka ("residential class"). Namun, pertemuan tatap muka tidak boleh mendominasi pelaksanaan pendidikan;

f) Paradigma baru yang terjadi dalam DL adalah peran guru yang lebih bersifat "fasilitator" dan siswa sebagai "peserta aktif" dalam proses belajar-mengajar. Karena itu, guru dituntut untuk menciptakan teknik mengajar yang baik, menyajikan bahan ajar yang menarik, sementara siswa dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar.

Dalam banyak kasus, hasil DL ini cukup membanggakan dan tidak kalah dengan hasil pendidikan tatap muka. Tentu saja kalau DL tersebut dilaksanakan secara baik dan benar. Sebaliknya, masalah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan DL umumnya adalah kurang tersedianya infrastruktur dan sumber daya pendukungnya, kurang siapnya SDM yang terlibat (baik guru, siswa maupun teknisi), cara penyampaiannya yang tidak memerhatikan kaidah-kaidah DL dan kurang atau tidak adanya dukungan kebijakan. Pembelajaran jarak jauh dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang diberi kepercayaan melakukan proses belajar secara mandiri. Namun demikian, kesuksesan paket Pembelajaran Jarak Jauh, yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur maupun peserta didik. Berikut ini beberapa pro dan kontra:

Kelebihan 
Kekurangan
  • Logistik yang mudah — yang dibutuhkan adalah komunikasi yang baik
  • Mengurangi pengeluaran tambahan, seperti untuk ruang kelas dan staf pengajar
  • Peserta didik dapat mengontrol kapan mereka belajar dan pada tahapan apa
  • Pembelajaran jarak jauh dapat lebih dimungkinkan karena peserta didik dapat menyesuaikan pelajarannya sambil bekerja
  • Waktu dan pekerjaan yang berkaitan dengan penyampaian proses pembelajaran jarak jauh lebih banyak daripada proses pembelajaran secara tatap muka
  • Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak
  • Beberapa peserta merasa terasing karena jarak
  • Kurangnya struktur dan kebutuhan akan motivasi/inisiatif yang tinggi dapat merupakan tantangan (masalah) bagi para peserta


                                                                                                                        Identifikasi

Merupakan suatu penjelasan inti tentang permasalahan yang akan dibahas.
II.             Ruang Lingkup

Peneliti hanya membahas tentang Pendidikan Jarak Jauh .

III.           Perumusan

PJJ merupakan Pembelajaran yang memudahkan siswa dan pengajar untuk mengerjakan dan memberi soal dimana pun ia berada. Dengan menggunakan akses internet melalui media komputer, handphone dan gadget dapat memudahkan siswa mengerjakan tugas .

IV.           Tujuan
Tujuan proposal ini dibuat untuk ;
1.      Menyampaikan pengetahuan pelajar tentang PJJ
2.     Membuat Tugas Akhir dalam pembelajaran PJJ
3.     Merangkum semua Ilmu yang dipelajari dan dijadikan dalam proposal.
4.     Merupakan suatu penjelasan tentang definisi , tujuan yang dilaksanakan terkait dengan Pendidikan Jarak Jauh .


V.              Metodologi
             Metode yang digunakan dalam proposal ini adalah studi pustaka.

VI.          Refrensi















Komentar

Postingan Populer